Hidup dan mati seseorang hanyalah Allah SWT yang mengetahuinya. Termasuk dengan dimana dan bagaimana caranya. Jadi jangan heran ketika melakukan ibadah haji dan umroh, ada beberapa jemaah yang meninggal di tanah suci. Ketika ada jemaah haji atau umroh yang meninggal di tanah suci bagaimana? Simak penjelasan berikut ini.
Mungkin Anda pernah mendengar seseorang ada yang bercita-cita meninggal di tanah suci? Yaps, itu memang ada dan tidak sedikit orang yang mengharapkannya. Hal tersebut dikarenakan ada keistimewaan dibaliknya. Meskipun begitu banyak juga yang menginginkan kelancaran saat ibadah haji ataupun umroh. Sehingga bisa pulang lagi ke rumah masing-masing dalam keadaan selamat dan sehat.
Mengenai keistimewaan seseorang yang wafat di tanah suci juga telah tertuang di dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang ingin mati di Madinah, maka matilah disana. Sesungguhnya aku akan memberi syafa’at bagi orang yang mati disana.” (HR Ahmad & Tirmidzi).
Makam di Arab Saudi
Perlu Anda ketahui, jika ada jemaah haji ataupun umroh Indonesia yang meninggal di tanah suci jenazahnya tidak dipulangkan ke tanah air. Jenazah jemaah tersebut akan dimakamkan di tanah suci. Untuk jemaah dari Indonesia ada 2 pemakaman yang biasa digunakan untuk memakamkan jemaah tersebut. Dilansir dari laman Detik News, kedua pemakaman tersebut bernama Baqi dan Soraya.
Area Pemakaman Baqi
Area pemakaman ini diperuntukan bagi jemaah haji atau umroh Indonesia yang meninggal di Madinah. Baqi merupakan area pemakaman tertua yang ada di Madinah dan lokasinya bersebelahan langsung dengan Masjid Nabawi. Biasanya para jemaah haji ataupun umroh juga akan berkunjung ke makam ini. Namun jemaah yang berziarah ke makam ini dilarang membawa bunga untuk ditaburi di atas makam.
Perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa sahabat dan kerabat Nabi Muhammad SAW yang dimakamkan di kompleks pemakaman Baqi ini. Dilansir dari laman Islamiclandmarks.com, sahabat Rasulullah SAW yang bernama As’ad bin Zurarah yang merupakan golongan Anshar (kaum yang menerima hijrah Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah), adalah orang pertama yang dikuburkan di Baqi.
Oleh sebab itu banyak orang yang tidak ragu dan khawatir jika meninggal di Madinah pada saat melaksanakan ibadah haji ataupun umroh. Karena nantinya mereka akan dimakamkan di Baqi berdekatan dengan makam kerabat dan para sahabat Rasulullah SAW. Makam-makam yang ada di Baqi sangat sederhana, yakni berbentuk gundukan pasir yang dibagian kepala dan kakinya diberi batu besar sebagai penanda.
Baca juga: Umroh di Masa Pandemi : Bagaimana Pelaksanaannya?
Area Pemakaman Soraya
Untuk area pemakaman Soraya ditujukan bagi jemaah haji atau umroh dari Indonesia yang meninggal di Mekkah dan Jeddah. Pemakaman Soraya berada di pinggiran kota Mekkah yang berjarak sekitar 4 km ke arah Masjid Ja’ronah. Hampir sama dengan kompleks pemakaman Baqi, di area pemakaman Soraya ini makamnya juga berbentuk gundukan pasir yang menggunakan batu besar sebagai penandanya.
Setiap liang lahat yang berusia 3 tahun, nantinya akan ditumpuk dengan jenazah yang baru. Hal ini disebabkan karena keterbatasan lahan. Jadi setiap liang lahat yang berusia 3 tahun, petugas akan melakukan pembongkaran. Apabila dilubang tersebut jenazahnya masih utuh, maka makam akan digali lagi lebih dalam supaya jenazah baru dapat dimakamkan di atasnya.
Keistimewaan Meninggal di Tanah Suci
Meskipun wafat di tanah suci memiliki keistimewaan yang begitu luar biasa, namun jangan pernah berpikir bahwa Anda bisa mencelakakan diri sendiri supaya bisa wafat di sana. Misalnya saja dengan sengaja menabrakan diri supaya meninggal. Tindakan tersebut merupakan hal yang salah dan tidak diperbolehkan.
Jadi maksud dari wafat di tanah suci ialah orang yang berusaha tinggal dan tidak meninggalkan tanah suci hingga ia wafat sesuai dengan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Jadi bukan dari usahanya sendiri dengan mencelakakan diri. Jadi jika andaikan Anda ingin meninggal di tanah suci, maka Anda bisa tinggal di sana dan tidak meninggalkan kota tersebut hingga kematian menjemput.
Baca juga: Kisah Haji Wada : Perpisahan Rasulullah
Namun memang terkadang ada juga jemaah haji atau umroh yang meninggal di sana akibat sakit dan bukan dibuat-buat. Jika seperti itu berarti memang sudah ketetapan Allah bahwa orang tersebut wafat di tanah suci. Sesuai hadits yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa wafat di tanah suci bisa mendapatkan syafa’at dari nabi Muhammad SAW.
Tidak sampai disitu saja, orang yang meninggal dunia saat melakukan ibadah haji atau umroh maka pahala haji atau umrohnya akan terus dicatat hingga hari kiamat. Hal ini tercantum di dalam salah satu hadits, nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barang siapa keluar untuk berhaji lalu meninggal dunia, dituliskan untuknya pahala haji hingga hari kiamat. Barang siapa keluar untuk umrah lalu meninggal dunia, ditulis untuknya pahala umrah hingga hari kiamat. Dan barang siapa keluar untuk berjihad lalu mati maka ditulis untuknya pahala jihad hingga hari kiamat.” (HR Abu Ya’la).
Kematian memang tidak ada yang tau dimana dan kapan akan terjadi, yang paling penting hanyalah kita menyiapkan bekal sebanyak mungkin. Jangan sampai keinginan untuk meninggal di tanah suci menghalangi tujuan utama Anda yakni beribadah. Luruskan niat terlebih dahulu sebelum berangkat. Niatkan semuanya karena Allah SWT, apapun yang terjadi di sana sudah menjadi wewenang Allah.
Ada sedikit informasi untuk Anda yang ingin mempersiapkan perlengkapan haji atau umroh. Anda bisa menghubungi Luthfi Sajadah untuk memenuhi kebutuhan ibadah Anda di tanah suci. Luthfi Sajadah merupakan toko oleh-oleh haji Jogja yang siap melayani berbagai kebutuhan haji dan umroh Anda. Selain kebutuhan haji dan umroh, kami juga menyediakan berbagai kebutuhan muslim dan muslimah lainnya.
Terima kasih telah menyimak informasi di atas. Semoga informasi tersebut bermanfaat untuk Anda. Nantikan berbagai informasi selanjutnya mengenai ibadah haji dan umroh hanya di laman website Luthfi Sajadah. Sampai jumpa!