+62 856-4370-6002 luthfi.sajadah@gmail.com

Baju ihram bagi laki-laki merupakan dua lembar kain yang tidak berjahit yang digunakan untuk bagian bawah menutup aurat dan kain satunya lagi diselendangkan. Sedangkan baju ihram wanita merupakan pakaian yang menutup semua badanya kecuali muka dan telapak tangan seperti pakaian saat sholat.

Baju atau pakaian merupakan salah satu dari sekian hal yang harus diperhatikan saat ingin berkunjung ke tanah suci. Menggunakan baju ihram merupakan sebuah tanda dimulainya ibadah haji ataupun umroh.

Ihram termasuk bagian dalam rukun haji atau umroh dan wajib haji atau umroh. Oleh karenanya, tidak boleh terlewatkan bagi siapapun yang melakukan ibadah haji atau umroh. Apabila tidak dikerjakan, maka jamaah bisa dikenakan denda sebagaimana ketentuan yang berlaku.

Dalam hal mengenakan pakaian ihram perempuan maupun laki-laki terdapat beberapa aturan, baik yang berkenaan dengan larangan maupun yang diperbolehkan. Pada  tulisan ini kami ingin mengulas ketentuan baju ihram saat haji dan umroh yang penting untuk diketahui oleh Anda yang ingin bertandang ke tanah suci. Namun sebelum itu, simak dulu sunnah sunnah ihram di bawah ini.

Tampilan baju ihram pria, sumber: google.com
Tampilan baju ihram pria, sumber: google.com

Sunnah Sunnah Ihram

Sebelum jamaah haji atau umroh melakukan ihram, ada beberapa hal yang perlu dilakukan yang hukumnya sunnah. Apa saja sunnah sebelum ihram tersebut? Simak ulasannya di bawah ini.

  • Mandi
  • Menggunakan wangi-wangian pada tubuh
  • Memotong kuku dan merapikan jenggot, rambut ketiak dan rambut kemaluan
  • Memakai kain ihram yang berwarna putih
  • Sholat sunnah ihram dua rakaat

Selain mengetahui sunnah sebelum ihram, Anda juga perlu kiranya mengetahui tentang pakaian ihram agar supaya ketika mengenakannya Anda tidak bingung dan tahu ketentuan-ketentuan penggunaannya. Hal ini sangat penting, karena termasuk bagian perlengkapan haji dan umroh.

Ketentuan Baju Ihram Laki Laki dan Perempuan

Ketika melaksanakan rangkaian utama ibadah haji dan umroh, jamaah haji dan umroh wajib menggunakan pakaian atau baju umroh. Untuk jamaah laki-laki tetentuan pakaiannya adalah:

  • Mengenakan dua helai kain yang tidak berjahit
  • Ketika melakukan thawaf, membuka bahu kanan dan menutup bahu kiri
  • Disunnahkan menggunakan kain yang berwarna putih
  • Tidak boleh mengenakan baju, celana dan sepatu yang menutup tumit dan tidak boleh mengenakan tutup kepala

Sedangkan untuk jamaah haji perempuan, ketentuan pakaian ihramnya adalah mengenakan pakaian yang menutupi semua anggota badan, kecuali muka dan kedua tangan dari pergelangan tangan sampai ujung jari.

Pakaian ihram perempuan, sumber: google.com
Pakaian ihram perempuan, sumber: google.com

Makna Dibalik Pakaian Ihram

Ada makna dibalik perintah untuk mengenakan pakaian ihram. Menggunakan dua helai kain ihram untuk laki-laki menggambarkan bahwa semua jamaah melepas pakaian sehari-hari, semua atribut yang digunakan dan berserah diri. Ihram menunjukkan adanya kesamaan dan kesetaraan di hadapan Allah. Ketika mengenakan pakaian ini, jamaah juga diharapkan untuk menahan diri dan emosinya.

Larangan saat Menggunakan Baju Ihram

Setelah mengetahui sunnah dan ketentuan baju ihram, kami rasa Anda juga perlu mengetahui beberapa larangan bagi jamaah haji dan umroh saat mengenakan baju ihram baik laki-laki maupun perempuan. Apa saja itu? Simak ulasannya di bawah ini.

Larangan untuk Jamaah Laki Laki

Saat seseorang telah menggunakan pakaian ihram dan berniat untuk berhaji atau berumroh, maka ada beberapa larangan yang wajib diketahui agar ihramnya sempurna. Sebab, ketika jamaah sudah mengenakan baju ihram, maka secara tidak langsung mereka berjanji untuk tidak melanggar pantangan-pantangan ihram.

Ada beberapa larangan saat ihram yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin muhrim atau orang yang berihram dan ada juga larangan yang diperuntukkan secara umum untuk semua muhrim, baik perempuan maupun laki-laki.

Untuk seorang muhrim laki-laki dilarang mengenakan pakaian biasa selain pakaian ihram yang telah digunakannya, apalagi kemudian mengganti pakaian ihramnya sebelum tahallul selesai. Lebih dari itu, muhrim juga dilarang mengenakan kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki dan tumit serta mengenakan penutup kepala yang melekat.

Larangan untuk Jamaah Perempuan

Untuk jamaah perempuan, ketentuan larangannya berbeda. Karena memang ketentuan pakaian ihramnya sendiri berbeda. Untuk jamaah perempuan, larangan saat melakukan ihram adalah menutup kedua telapak tangan dengan kaus tangan dan menutup muka dengan cadar.

Jamaah yang berihram, sumber: google.com
Jamaah yang berihram, sumber: google.com

Sebagaimana diuraikan di atas, ada juga larangan yang diperuntukkan secara umum untuk muhrim laki-laki dan perempuan. Larangan-larangan tersebut antara lain adalah:

  • Memakai wangi-wangian kecuali yang sudah dipakai di badan sebelum niat haji atau umroh.
  • Memotong kuku dan mencukur atau mencabut rambut dan bulu badan.
  • Memburu dan menganiaya atau membunuh binatang dengan cara apapun kecuali binatang yang membahayakan mereka.
  • Memakan hasil buruan.
  • Memotong kayu-kayuan dan mencabut rumput.
  • Menikah, menikahkan atau meminang perempuan untuk dinikahi.
  • Bersetubuh dan perilaku yang mendatangkan syahwat.
  • Mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor.
  • Melakukan kejahatan dan maksiat.
  • Memakai pakaian yang dicelup dengan bahan pewangi.

Sanksi Jika Melanggar Larangan Ihram

Beberapa hal di atas sangat penting untuk Anda ketahui, sebab akan ada denda atau sanksi yang dikenakan jika jamaah melanggar larangan yang telah ditetapkan. Untuk sanksinya sendiri bergantung pada larangan apa yang dilanggar.

Sebagai contoh, jika jamaah haji atau umroh melanggar larangan mencukur rambut, memotong kuku, memakai wangi-wangian, memakai pakaian biasa untuk laki-laki, menutup muka dan memakai sarung tangan bagi perempuan. Maka, sanksi untuk setiap pelanggaran tersebut adalah membayar denda sesuai pilihan:

  • Denda berupa seekor kambing, atau
  • Membayar fidyah, bersedekah kepada enam orang miskin masing-masing 1,5 kg dari bahan makanan pokok, atau
  • Menjalankan puasa selama tiga hari.

Kegiatan berihram selesai setelah jamaah haji dan umroh menyelesaikan seluruh rukun haji dan umroh yang disebut dengan tahallul, di mana jamaah telah menyelesaikan semua rukun dan dibolehkan untuk melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihram.

Nah, itulah paparan mengenai ketentuan baju ihram saat haji dan umroh yang penting untuk diketahui. Semoga artikel ini bermanfaat bagi 758Anda. Untuk mendapatkan informasi bermanfaat lainnya, Anda bisa mengunjungi website resmi kami di Luthfi Sajadah.