Sajadah shalat adalah perlengkapan ibadah yang tidak boleh ketinggalan. Sehari-harinya, kita membawa, menggunakannya dan menjaganya agar tetap suci. Memang, saat melaksanakan shalat tidak harus menggunakan sajadah, namun menggunakan sajadah shalat yang kita miliki lebih meyakinkan akan sucinya tempat shalat kita.
Sajadah shalat juga menjadi salah satu oleh-oleh dari perjalanan haji dan umroh yang sering dibawa ke tanah air. Jenisnya juga bermacam-macam, mulai dari sajadah Makkah hingga sajadah Turki yang memiliki desain yang khas. Selain itu, bahan sajadah biasanya memang tidak sebagaimana bahan kain pada pakaian.
Bahan sajadah shalat biasanya lebih kompleks dan tebal. Karena itu, cara mencuci sajadah memiliki cara tersendiri yang berbeda dengan cara membersihkan atau mencuci baju. Nah, tips mencuci sajadah shalat berikut ini dapat membantu Anda agar bahan sajada tetap terjaga dan tidak rusak. Sebelum itu, simak dulu berbagai jenis sajadah berikut.
Jenis-jenis Sajadah

Sebagai alas untuk beribadah, sajadah shalat harus tetap bersih dan suci saat digunakan. Namun bahan sajadah berbeda dengan kain pakaian seperti baju yang kita gunakan sehari-hari, meskipun sebagian jenis sajadah menggunakan kain pakaian juga. Nah, berikut berbagai jenis sajadah berdasarkan motif, model dan warnanya.
1. Sajadah Turki
Sajadah Turki di klaim sebagai sajadah yang menjadi favorit orang Indonesia. Desainnya terbilang menarik, bulunya tidak mudah rontok serta bahannya tidak mudah rusak. Sehingga sajadah ini menjadi salah satu oleh oleh haji yang sering dibawa pulang. Selain itu, sajadah ini juga dikenal memiliki fitur glow in the dark, yaitu berefek warna terang di tengah kegelapan.
2. Sajadah Bludru
Sajadah bludru menjadi model sajadah berikutnya yang paling laris dipasaran. Bahan bludru yang dipakai pada sajadah ini umumnya memiliki tekstur yang sangat halus, rata dan relatif ringan. Sangat cocok untuk dibawa traveling jarak jauh karena karakteristik bahannya yang tipis tidak memakan banyak tempat penyimpanan.
3. Sajadah Meschah
Sajadah Meschah merupakan sajadah khas arab. Biasanya dikenal dari negara Arab Saudi. Namun bukan cuma Arab Saudi, daerah arab lainnya juga relatif menggunakan sajadah ini. Jika Anda sering melihat sajadah yang bergambar ka’bah, biasanya merupakan sajadah Meschah. Meskipun sajadah lainnya juga membuat gambar ka’bah sebagai desainnya. Sajadah ini dikenal tebal, halus dan tahan lama.
4. Sajadah Madinah
Sajadah Madinah berbeda dengan sajadah yang berasal dari arab lainnya. Sajadah ini dikenal memiliki motif desain yang sama dengan sajadah yang digunakan di Masjid Nabawi. Bahkan sajadah ini memiliki motif yang sama dengan sajadah yang berada di area Raudhah, dekat makam Rasul yang mulia Muhammad SAW. bergantung warna yang dipilih.

5. Sajadah Modifikasi
Masih terdapat banyak jenis sajadah lainnya yang menurut redaksi kami merupakan sajadah modifikasi. Berikut beberapa diantara sajadah yang merupakan produk yang desainnya dimodifikasi sesuai kebutuhan dan selera daerah tertentu :
– Sajadah Batik
Sajadah ini tentu saja merupakan modifikasi. Karena batik merupakan produk lokal dalam negeri Indonesia. Maka sajadah batik merupakan produk khas dalam negeri. Meskipun begitu, tentu saja memiliki keunggulan tersendiri.
– Sajadah Tenun
Bisa dikatakan sajadah tenun merupakan produk lokal juga. Oleh karena memang beberapa daerah Indonesia yang memiliki tradisi tenun juga memproduksi sajadah hasil tenun. Sajadah tenun tentu lebih unik lagi dibandingkan dengan model sajadah lainnya.
– Sajadah Busa
Sajadah Busa merupakan sajadah yang di desain untuk mengikuti kebutuhan kenyamanan saat menggunakan alas sholat ini. Beberapa jenis sajadah diatas juga memiliki pilihan yang di desain dengan busa. Sehingga memiliki motif yang khas sesuai jenisnya namun merupakan gabungan dengan alas busa yang sedikit lebih tebal.
– Sajadah Modifikasi lainnya
Sajadah modifikasi lainnya seperti sajadah anti alergi, sajadah yang sekaligus bisa menjadi tempat bersandar, sajadah sulam, sajadah lipat dan modifikasi lainnya. Keberadaannya tentu saja untuk disesuaikan dengan kebutuhan yang ada sehingga memiliki manfaat khusus bagi penggunanya.
Tips Mencuci Sajadah Shalat
Dengan perbedaan model, jenis kain dan warnanya, bagaimana agar saat dicuci sajadah tidak rusak? Karena tentu saja, berbeda jenis kain akan berbeda cara merawat atau mencucinya. Nah, berikut beberapa tips mencuci sajadah yang bisa Anda praktekkan.
1. Ketahui Bahan Kain Sajadah
Bahan sajadah yang berbeda dengan bahan pakaian, biasanya berbentuk bahan yang seperti karpet dan berbulu. Karena itu, cara mencucinya juga pasti berbeda. Jika pakaian dapat dicuci dengan cara yang biasa yaitu merendam, menghilangkan noda, menjemur, namun untuk bahan yang berbulu dan seperti karpet perlu perhatian khusus.
2. Pisahkan Saat Dicuci
Saat dicuci yaitu dengan terlebih dahulu direndam menggunakan detergen, kemudian menghilangkan nodanya, maka perlu diperhatikan. Noda pada kain sajadah yang berbulu biasanya akan lebih sulit hilang. Maka, pada tempat yang terdapat noda membandel memang perlu diberi cairan pembersih lebih dahulu.

Namun perlu diperhatikan agar cairan pembersih tidak membuat warna sajadah shalat menjadi luntur. Selain itu, yang terpenting adalah jangan gabungkan dengan pakaian lainnya. Karena saat direndam, yang terjadi pada pakaian atau sajadah adalah seperti proses kimia yang dapat saling mempengaruhi satu sama lain akibat jenis detergen yang digunakan. Jika bukan sajadah yang mempengaruhi pakaian, maka sebaliknya, pakaian akan mempengaruhi sajadah yang dicuci, entah warnanya atau pengaruh lainnya.
3. Cara Memeras Kain Sajadah
Bahan kain sajadah tidak cocok untuk diperas sebagaimana mencuci pakaian yaitu dipelintir. Hal ini berbeda jika menggunakan mesin cuci. Pengeringan mesin cuci yang disesuaikan dengan jenis kain pada pakaian biasanya juga berdampak pada jenis kain sajadah yang cenderung tebal dan berbulu.
Tips untuk memeras kain yang kami sarankan adalah dengan menekan dan tidak memelintir. Tekstur bulu pada kain sajadah yang sedang basah biasanya mudah tercerabut. Karena itu, cara yang terbaik adalah memerasnya dengan tidak memelintir sebagaimana memeras pakaian saat mencuci.
4. Jemur Dalam Kondisi yang Tepat
Tekstur bulu pada kain sajadah juga tidak tepat apabila dijemur dalam suhu yang terlalu panas. Meskipun apabila tidak cukup panas, sajadah membutuhkan waktu pengeringan yang lama. Tekstur bulu bisa rusak jika dijemur di tempat yang terlalu panas. Sehingga perhatikan suhu saat menjemur sajadah shalat.
Itu dia beberapa informasi seputar sajadah shalat, yaitu jenis-jenisnya serta tips mencucinya. Untuk mendapatkan berbagai jenis sajadah shalat oleh-oleh dari perjalanan haji, kunjungi luthfisajadah.com. Simak terus berbagai artikel seputar perjalanan haji dan umroh serta oleh-oleh khas haji di halaman ini.