Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam bagi umatnya yang mampu. Ibadah ini, menurut jumhur ulama, dibagi menjadi tiga. Pertama ibadah badaniyah, kedua ibadah maliyah, dan ketiga ibadah badaniyah dan maliyah. Haji merupakan ibadah maliyah dan ibadah badaniyah yang memiliki keistimewaan.
Sebagian ulama mendahulukan puasa sebelum zakat karena melihat sholat dan puasa sebagai ibadah badan. Sedangkan kebanyakan mengakhiri puasa setelah zakat karena mengikuti Quran dan Hadits.
“Namun semua ulama sepakat mengakhirkan Haji setelah sholat, zakat dan puasa.” kata Imam Ghazali dalam kitabnya Asrar-al Haj.
Keutamaan pada keempatnya dilakukan secara berurutan sebagaimana disebutkan oleh mayoritas ulama. Sholat adalah sebaik-baik amal ibadah setelah iman, kemudian zakat lalu puasa, lalu Haji.
Keutamaan Ibadah Haji

Menjadi haji mabrur tentu merupakan keinginan setiap umat Muslim. Akan tetapi, tak sembarangan orang bisa mendapatkannya. Selain pahala yang amat sangat besar dari Allah Ta’ala yakni surga, berikut ini adalah beberapa keutamaan ibadah haji yang tercatat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah:
1. Mendapat Balasan Surga
Ibadah haji seseorang bisa dikatakan sah secara syara’, akan tetapi belum tentu diterima oleh Allah Ta’ala dan tergolong ke dalam haji mabrur. Sedangkan, pahala surga itu dijanjikan Allah kepada haji mabrur.
Rasulullah SAW bersabda:
“Hai semua manusia, Allah telah mewajibkan atasmu untuk haji, maka berhajilah kalian. Siapa yang berhaji karena Allah, lalu tidak berkata atau berbuat keji dan fasik, ia akan keluar dari semua dosa-dosanya bagaikan pada saat ia dilahirkan oleh ibunya. Dan, melakukan ibadah umrah hingga umrah tahun depan menjadi penebus dosa yang terjadi di antara kedua umrah itu. Sungguh, haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Pengorbanan Harta Dibalas Pahala
Harta adalah salah satu hal yang harus dipersiapkan oleh mereka yang ingin menjalankan ibadah haji dan umroh. Sebagaimana perintah Allah SWT bahwa ibadah haji adalah wajib, terutama bagi mereka yang mampu. Indikator mampu di sini salah satunya adalah mampu secara finansial.
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (TQS. Ali Imran : 97)

Harta yang telah dikeluarkan oleh seseorang untuk membiayai perjalanannya ke Tanah Suci guna menjalankan ibadah haji, akan diganti oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Pembiayaan dalam perjalanan haji bagaikan pembiayaan di jalan Allah satu dirham diganjar dengan 700 kali lipat.“ (HR Ahmad dan Tirmidzi)
Dan selama dalam perjalanan menuju Tanah Suci, setiap langkah yang kita lakukan akan dihitung oleh Allah SWT dan diganti-Nya dengan pahala. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya pahala yang kamu miliki, jika berjalan menuju Rumah Suci (Ka’bah) adalah tidaklah kamu dan hewan tungganganmu mengangkat telapak kaki atau meletakkannya, melainkan dituliskan bagimu 1 kebaikan dan diangkatkan bagimu 1 derajat”. (HR. Ath Thabarani dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih At Targhib wa At Tarhib)
Dalam hadist lain juga disebutkan:
“Sesungguhnya jika kamu keluar dari rumahmu menuju Rumah Suci (Ka’bah), tidaklah hewan tungganganmu meletakkan telapak kaki dan mengangkatnya melainkan Allah Telah menuliskan bagimu dengan satu kebaikan dan menghapuskan darimu satu kesalahan”. (HR. Ibnu Hibban)
Baca juga : Tips Menabung Biaya Haji
3. Sarana Menghapus Dosa & Terhindar Api Neraka
Ibadah haji adalah salah satu sarana bagi kita untuk menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan. Memohon ampunlah kepada-Nya dan bertaubatlah atas segala kekhilafan dan dosa yang telah dilakukan selama ini, niscaya Allah akan mengampuninya. Jalankanlah ibadah haji yang dilakukan sebagaimana yang disyariatkan agama Islam dan tuntunan Rasulullah SAW.
Jalankanlah dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT dan mengharap ridho-Nya. Jauhilah hal-hal yang dilarang selama menjalankannya, agar ibadah yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji yang mabrur.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Barang siapa yang melaksanakan ibadah haji karena Allah dengan tidak melakukan rafats dan tidak berbuat fusuk, maka ia kembali seperti bayi yang baru dilahirkan dari kandungan ibunya.“ (HR Bukhari dan Muslim)
Setelah dosa-dosa diampuni, maka kita akan terhindar dari panasnya api neraka. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Tiada suatu hari pun yang di situ Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka lebih banyak dari hari Arafah”. (HR. Muslim)
4. Pahala Mengucapkan Bacaan Talbiyah Selama Ibadah Haji

Ketika melaksanakan ibadah haji, dianjurkan untuk memperbanyak bacaan talbiyah. Pahala bagi mereka yang memperbanyak bacaan talbiyah selama melaksankan ibadah haji dan umroh adalah surga. Rosulullah SAW bersabda:
“Tidaklah seorang mengucapkan talbiyah atau mengucapkan takbir melainkan akan dijanjikan dengan kebaikan”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya: “Wahai Rasulullah, apakah dijanjikan dengan surga?”, beliau menjawab: “Iya”. (HR. riwayat Ath Thabrany di dalam kitab Al Mu’jam Al Awsath dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih At Targhib wa At Tarhib)
5. Sebagai Bentuk Jihad Seorang Wanita
Bagi wanita, ibadah haji yang dilakukan adalah sebagai bentuk jihad.
Rosulullah SAW bersabda: “Jangan, tetapi jihad yang paling utama (bagi kalian para wanita) adalah haji mabrur”. (HR. An Nasai dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih An Nasai).
Demikianlah beberapa keutamaan ibadah haji. Begitu luar biasa pahala dari berhaji. Semoga kita pun termasuk orang-orang yang dimudahkan oleh Allah untuk menjadi tamu di rumah-Nya. Semoga kita dapat mempersiapkan ibadah tersebut dengan kematangan, fisik yang kuat, dan rizki yang halal. Semoga Allah mengaruniakan kita haji yang mabrur yang tidak ada balasan selain surga.