Oleh oleh haji Jogja yang terkenal adalah kurma. Sampai saat ini buah kurma sangat disukai di berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan terdapat beberapa orang yang sudah memulai untuk menanam kurma di Indonesia meskipun masih perlu penelitian lebih jauh terkait kemampuan hidup tanaman yang satu ini di Indonesia.
Tanaman ini lebih dikenal berasal dari timur tengah. Umat Muslim sendiri mengenal tanaman ini oleh karena merupakan salah satu yang sering dikonsumsi oleh Rasulullah Muhammad SAW dan para Shahabatnya. Umat Muslim Indonesia sering menjadikan buah ini sebagai salah satu ciri khas saat di bulan Ramadhan atau saat Hari Raya. Termasuk saat oleh-oleh kepulangan beribadah haji dari Tanah Suci Makkah.
Karena menjadi favorit, tidak ada salahnya untuk mencari lebih banyak lagi terkait buah yang satu ini dari segi sejarahnya, manfaatnya serta informasi unik lainnya yang berkaitan dengan buah ini. Simak berbagai informasinya berikut ini.
Sejarah asal usul Pohon kurma
Menurut halaman wikipedia, Kurma telah menjadi makanan pokok di Timur Tengah selama ribuan tahun lamanya. Pohon Kurma diyakini berasal dari sekitar Teluk Persia dan telah dibudidayakan sejak zaman kuno dari Mesopotamia ke prasejarah Mesir, kemungkinan pada awal 4000 SM.
Bangsa Mesir Kuno menggunakan buahnya untuk dibuat menjadi anggur kurma dan memakannya pada saat panen. Ada bukti arkeologi budidaya kurma di bagian Arab timur pada tahun 6000 SM. (Alvarez-Mon 2006). Pada zaman selanjutnya, orang Arab menyebarkanluaskan kurma di sekitar Selatan dan Barat Daya Asia, bagian utara Afrika, Spanyol dan Italia. Kurma diperkenalkan di Mexico dan California, disekitar Mission San Ignacio, oleh bangsa Spanyol pada tahun 1765.
Buah yang dihasilkan oleh pohon kurma dikenal sebagai buah kurma. Bentuk buahnya lonjong-silinder dengan panjang 3-7 cm, berdiameter 2-3 cm dan ketika masih muda warnanya merah cerah ke kuning terang, tergantung dari jenisnya. Kurma memiliki biji tunggal yang ukuran panjangnya sekitar 2-2,5 cm dan tebalnya 6-8 mm.
Buah kurma dikelompokan menjadi tiga golongan utama yaitu: lunak (contohnya ‘Barhee’, ‘Halaw’, ‘Khadrawy’, ‘Medjool’), semi-kering (contohnya ‘Dayri’, ‘Deglet Noor’, ‘Zahidi’) dan kering (contohnya ‘Thoory’). Jenis buah ini tergantung pada kandungan glukosa, fruktosa dan sukrosa.
Jadi, keunikan pohon kurma dan buahnya salah satunya adalah keberadaannya yang sudah ada sejak masa lampau. Nah, bagaimana dengan manfaatnya?
Buahnya
Kurma merupakan tanaman tradisional yang penting di Turki, Iraq, Arab, Afrika Utara sampai ke Maroko. Di negara-negara Islam, kurma dan yogurt atau susu adalah makanan tradisional yang utama untuk berbuka puasa pada saat bulan Ramadan. Kurma (terutama Medjool dan Deglet Noor) juga dibudidayakan di Amerika Serikat pada bagian selatan California, Arizona dan bagian selatan Florida.
Kurma matang dibagi menjadi empat golongan, yang mana dikenal di seluruh dunia dengan menggunakan penamaan Arab yaitu, kimri (muda), khalal (berukuran penuh), rutab (matang, lembut), tamr (matang, dikeringkan dengan bantuan matahari).
Setiap 100 gram kurma segar dapat mengandung sumber vitamin C dan energi sebesar 230 kcal. Air yang terkandung dalam kurma relatif sedikit dan hal ini tidak menjadikannya jauh lebih pekat pada saat proses pengeringan berlangsung, meskipun vitamin C-nya akan hilang.
Manfaatnya
Buah kurma memiliki banyak manfaat terutama dari segi kesehatan. Nah, agar lebih tepat informasinya, kami menyaring informasi terkait manfaat kurma dari sisi kesehatan dari situs hallosehat.com berikut ini :
1. Menjaga kesehatan pencernaan
Buah ini merupakan sumber serat makanan yang baik. Tergantung pada varietas dan tahap kematangannya, sekitar 6,4% hingga 11,5% kandungan kurma terdiri dari serat terutama jenis yang tidak larut.
Makanan yang kaya akan jenis serat tidak larut dapat membantu memadatkan feses dan melancarkan pencernaan. Dengan kata lain, makan makanan berserat setiap hari (sekitar 25-30 gram/ hari) dapat menghindari Anda dari masalah diare dan sembelit.
Di sisi lain, kandungan fenolik tinggi dalam buah ini membantu membersihkan usus sehingga berpotensi menurunkan risiko Anda terkena kanker usus.
2. Mencegah risiko diabetes
Walaupun rasanya manis, makan buah ini tidak serta-merta langsung meningkatkan risiko Anda terkena diabetes.
Justru, kandungan serat dalam buah nabi ini akan membantu Anda mengurangi risiko diabetes. Serat tak larut dicerna lebih lambat di dalam perut sehingga membantu tubuh lebih baik mengontrol kadar gula darah.
Penelitian yang diterbitkan oleh Nutrition Journal tahun 2011 pun menunjukkan bahwa buah ini mempunyai indeks glikemik rendah. Buah asal Arab ini tidak langsung melonjakkan kadar gula darah setelah makan.
3. Meningkatkan kesehatan tulang
Buah ini mengandung selenium, mangan, tembaga, dan magnesium yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang. Semua zat gizi ini telah dipelajari untuk potensinya dalam mencegah osteoporosis.
4. Mencegah anemia
Mudah lelah dan kulit pucat adalah dua gejala utama Anda mengalami kekurangan zat besi alias anemia. Untungnya buah nabi ini mengandung zat besi tinggi, sehingga baik dijadikan sebagai sumber makanan untuk mencegah anemia.
5. Meningkatkan kesehatan jantung
Kurma mengandung banyak vitamin dan mineral yang berguna untuk meningkatkan kesehatan jantung Anda.
Magnesium dan kalium, misalnya. Keduanya dapat membantu menurunkan tekanan darah ke tingkat yang lebih sehat. Ditambah lagi, kandungan serat dalam buah nabi ini juga bermanfaat untuk mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Buah ini juga ternyata mengandung antioksidan asam fenolik yang terkenal karena sifat antiradangnya. Asam fenolik dipercaya dapat membantu menurunkan risiko Anda terkena hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
Para ahli merekomendasikan untuk makan buah ini setidaknya dua kali seminggu untuk memelihara kesehatan jantung Anda.
6. Menangkal radikal bebas
Buah ini tinggi antioksidan yang mampu mengurangi efek radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan bekerja melindungi sel dan jaringan tubuh dari stres dan peradangan kronis yang memicu berbagai risiko penyakit.
Flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik adalah beberapa jenis antioksidan yang dapat membantu mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Karotenoid juga dapat mengurangi risiko gangguan pada mata terkait penuaan, seperti degenerasi makula.
7. Menjaga kesehatan otak
Studi dari Neural Degeneration Research tahun 2016 menemukan bahwa buah ini berpotensi menghambat produksi protein pemicu peradangan bernama interleukin 6 (IL-6) di otak. Kadar IL-6 yang tinggi di dalam otak sering dikaitkan dengan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Selain itu, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa buah ini juga bermanfaat mengurangi aktivitas protein beta amiloid, yang dapat membentuk plak di otak.
8. Membantu menurunkan berat badan
Per 100 gram kurma yang dikeringkan mengandung 284 kalori dan 76 gram karbohidrat. Ini menjadikan kurma sebenarnya sebagai makanan yang tinggi kalori. Namun di sisi lain, buah ini juga tinggi serat dan protein jenis tak larut.
Kandungan dua jenis gizi tak larut yang lebih tinggi ini membantu Anda merasa kenyang lebih lama. Itu kenapa kurma bisa Anda jadikan buah camilan saat diet sehari-hari.
Namun ingat, jangan sampai terlena memakannya berlebihan. Ada baiknya, Anda tetap menjalani pola makan sehat dan rutin olahraga agar usaha penurunan berat badan sukses tanpa masalah lanjutan.
9. Membantu mencukupi kebutuhan cairan
Mungkin Anda selama ini bertanya-tanya kenapa buah ini difavoritkan sebagai makanan berbuka puasa.
Buah ini tinggi gula sehingga bisa bantu menaikkan gula darah Anda yang sempat merosot turun setelah 7-8 jam tidak makan. Namun, buah ini juga mengandung banyak air untuk membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang seharian.
Manfaat ini terutama bisa Anda dapat dari mengonsumsi buah yang muda dan segar, berwarna hijau atau kuning. Buah yang sudah tua umumnya tidak mengandung begitu banyak air.
Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Anda. Simak ulasan lain terkait oleh-oleh haji di halaman luthfisajadah.com.