Peci merupakan salah satu item busana muslim yang banyak tersedia, seperti di toko oleh-oleh haji. Berbeda dengan surban yang menjadi ciri khas dari timur tengah, peci menjadi ciri khas di Indonesia dan tanah melayu lainnya. Nah, menarik untuk membahas sejarah peci di Indonesia.
Item busana muslim atau pakaian ibadah di Indonesia ada bermacam-macam. Mulai dari baju koko, sajadah, sarung hingga peci. Meskipun terdapat berbagai jenis baju koko, sajadah, sarung hingga peci, namun Indonesia memiliki ciri khas tersendiri. Hal ini dapat diketahui jika kita meneliti sejarah peci, sarung dan baju koko yang khas di Indonesia.
Penutup Kepala Muslim
Bagi muslim laki-laki, sebenarnya ada beberapa penutup kepala yang khas. Baik dipakai saat beribadah maupun dipakai sehari-hari. Namun secara keseluruhan, penutup kepala ini bukanlah item pakaian yang wajib bagi seorang laki-laki muslim. Hanya saja Rasulullah SAW, Nabi sekaligus panutan bagi Umat Muslim mencontohkan menggunakan penutup kepala seperti imamah dalam kesehariannya.
Wajar saja jika akhirnya para muslim laki-laki menggunakan penutup kepala. Karena merupakan salah satu yang menjadi ciri khas Rasulullah Muhammad SAW. Namun tidak ada aturan tertentu yang mengatur bentuknya. Meskipun begitu, tidak semua penutup kepala khas menjadi item pakaian muslim. Nah, apa saja penutup kepala yang menjadi ciri khas muslim laki-laki?
1. Songkok/Peci
Diantara banyak penutup kepala, yang paling menjadi ciri khas muslim laki-laki dari Indonesia atau melayu seperti Malaysia dan Thailand adalah songkok atau sering disebut peci. Bentuknya khas dengan sudut dari ujung ke ujung dan berwarna hitam pada umumnya. Di beberapa daerah ditambah hiasan berupa semacam pola ukiran atau tulisan.
2. Peci Haji
Peci Haji merupakan penutup kepala muslim laki-laki khusus yang biasanya dipakai oleh seorang yang telah berhaji. Mereka menggunakannya mulai saat berhaji hingga pulang ke tanah air. Setelah itu para haji ini juga biasanya menggunakan peci ini sehari-hari.
Peci haji berbentuk bulat, terbuat dari benang atau kain dan berwarna putih. Meskipun dikenal dengan nama peci haji, sebenarnya penutup kepala ini dikenal di Indonesia melalui seorang muslim yang berasal dari Hadhramaut di Negara Yaman. Peci ini juga sering dikenakan oleh santri atau pelajar di pondok pesantren.
3. Imamah
Imamah adalah penutup kepala yang khas yang dikenakan oleh Nabi Muhammad SAW. Setelah beliau, barangkali para Shahabat Radhiyallahu Anhu juga menggunakannya. Namun saat ini, imamah dikenakan kebanyakan oleh para Ulama atau Imam.
Sebenarnya tidak ada ketentuan tentang siapa yang memakainya. Menurut sebagian orang, Rasulullah SAW menggunakan imamah dalam kesehariannya untuk menyesuaikan cara berpakaiannya dengan cuaca tanah Arab yang panas.
4. Pakol
Pakol merupakan penutup kepala pria khas Afghanistan dan Pakistan. Peci ini berbentuk bulat dengan lapisan lunak, biasanya terbuat dari bahan wol, polos tanpa motif, dan berwarna sederhana seperti hitam, cokelat, kuning gading, dan abu-abu. Pakol banyak dijumpai di Afghanistan, Pakistan, Tajikistan dan Uzbekistan. Penutup kepala ini mulai populer karena banyak digunakan oleh para mujahidin Afghanistan dalam perang melawan Soviet (1979-1989).
5. Kofia
Kofia dikenal juga dengan kopiah atau peci. Namun, terdapat perbedaan dengan songkok yang telah dijelaskan sebelumnya. Kofia biasanya memiliki motif dan lubang-lubang kecil untuk sirkulasi udara. Kofia biasa dikenakan oleh para muslim Afrika Timur seperti Uganda dan Somalia.
Sejarah Peci
Diantara banyak penutup kepala yang menjadi ciri khas Muslim Laki-laki, menarik untuk membahas sejarah peci atau songkok. Peci merupakan sebutan di Indonesia, sedangkan songkok adalah sebutan yang digunakan oleh orang-orang melayu. Mengapa sejarahnya menarik untuk kita?
Karena peci merupakan ciri khas bagi Muslim Indonesia secara khusus. Para tokoh bangsa bahkan selalu dikenal dalam foto-fotonya menggunakan penutup kepala yang satu ini. Lantas bagaimana sejarahnya hingga songkok ini menjadi penutup kepala bagi masyarakat Indonesia?
Awalnya model penutup kepala yang disebut songkok ini juga sebenarnya berasal dari luar Indonesia. Ada yang mengatakan bahwa yang membawanya merupakan pedagang dari Arab. Namun bagaimana hingga songkok atau peci ini menjadi ciri khas di Melayu?
Memang berasal dari pedagang Arab, namun pedagang ini singgah di tempat-tempat seperti Sumatera hingga Jawa di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam hingga Thailand. Semua negeri ini merupakan rumpun Melayu. Hingga songkok akhirnya dikenal menjadi ciri khas laki-laki khususnya Muslim dari Melayu.
Di Indonesia, songkok secara luas dikenal karena digunakan oleh tokoh besar bangsa seperti Sukarno. Penggunaan peci seperti di masa penjajahan hingga kemerdekaan sebenarnya bukan tanpa latar belakang apa-apa. Ada maksud tertentu dalam penggunaan songkok ini di masa itu.
Saat masa penjajahan, pengaruh penjajah sebenarnya bukan hanya sekedar dari perlakuan fisik para penjajah saja, namun juga hingga persoalan budaya termasuk cara berpakaian. Nah, para tokoh bangsa memang bermaksud memperkenalkan ciri khas nusantara salah satunya melalui peci yang akhirnya menjadi ciri khas Bangsa Indonesia. Sehingga cara berpakaian ala penjajah memang hanya dicontoh oleh sebagian kecil pihak saja.
Sedangkan para tokoh bangsa hingga para santri yang merupakan pelajar di pondok pesantren yang ada di Indonesia selalu menggunakan peci. Sebagian kecil yang berpakaian mengikuti model pakaian barat atau penjajah hanya orang-orang yang berhubungan dengan mereka seperti para priyayi. Begitulah sedikit sejarah peci yang ada di Indonesia.
Untuk Anda yang ingin membeli berbagai jenis penutup kepala mulai dari peci, surban dan lainnya, bisa kunjungi toko oleh-oleh Haji di Jogja Luthfi Sajadah. Bukan hanya penutup kepala muslim, terdapat juga produk lainnya seperti camilan khas impor, pakaian muslimah, sajadah dan lainnya.