Berkunjung dan beribadah di masjid Nabawi adalah salah satu perkara yang didambakan oleh setiap umat muslim. Kenapa? Karena di masjid Nabawi selain beribadah, umat muslim juga bisa melakukan ziarah ke makam Rasulullah.
Tentu saja, siapa yang tidak ingin hadir langsung dan berkesempatan untuk mengucapkan salam kepada sosok manusia paling mulia dan paling berjasa di muka bumi ini? Sudah pasti, kesempatan emas seperti itu sangat diimpikan oleh banyak orang.
Semoga diantara umat muslim yang mendapatkan kesempatan tersebut, kita semua bisa menyusul dan merasakan pengalaman spiritual yang sangat berharga tersebut secara langsung.
Namun, sebelum melangkah lebih jauh, ada beberapa hal penting yang wajib Anda ketahui terlebih dulu agar Anda bisa menghindari kesalahan saat menjalani pengalaman yang berharga ini. Apa saja hal-hal tersebut? Teruslah membaca artikel ini hingga akhir untuk mendapatkan jawabannya.
5 Hal yang Wajib Diketahui saat Ziarah ke Makam Rasulullah
Sebagai umat muslim yang hidup berdasarkan syariat islam yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, penting bagi Anda untuk memahami sudut pandang syariat Islam terhadap ziarah ke makam Rasulullah.
Mulai dari hukumnya, keutamaannya, hingga tata cara ziarah ke makam Rasulullah adalah pengetahuan penting yang harus Anda ketahui terlebih dahulu sebelum akhirnya berkunjung ke makam Rasulullah saat melakukan ibadah haji di Mekkah. Bagaimana penjelasannya? Simak penjelasannya berikut ini:
1. Hukum Ziarah ke Makam Rasulullah
Menurut syariat Islam, seseorang tidak boleh melakukan suatu perjalanan jauh untuk tujuan ziarah ke makam tertentu. Termasuk ke makam Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.
Dalam syariat Islam, ada ketentuan khusus dimana seseorang hanya diperbolehkan melakukan perjalanan jauh ke tiga masjid saja, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsa. Selain itu, ada juga larangan untuk ziarah ke makam Rasulullah secara berulang-ulang dan rutin.
Dengan demikian, kunci dari hukum ziarah adalah niatnya. Seseorang seharusnya tidak menjadikan ziarah ke makam Rasulullah sebagai niat pokok atau utama saat melakukan perjalanan ke Masjid Nabawi. Apalagi sekedar untuk wisata religi.
Jadi, ketika berkunjung ke Masjid Nabawi, niat utamanya haruslah beribadah, dan jika keinginan untuk berziarah ke makam Nabi muncul setelahnya, maka hal itu diperbolehkan.
2. Keutamaan Ziarah ke Makam Rasulullah
Dengan niat yang benar, berziarah kubur mengandung banyak keutamaan. Diantaranya melembutkan hati, mengingatkan kepada kematian, dan mengingatkan akan negeri akhirat. Karena itu ziarah kubur juga merupakan salah satu amalan Rasulullah semasa Beliau hidup.
Di samping itu, berkunjung ke Masjid Nabawi juga memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah shalat di Masjid Nabawi ini sepadan dengan seribu shalat di masjid lainnya (kecuali Masjidil Haram).
3. Deskripsi Lokasi Makam Rasulullah
Seperti yang kita tahu bahwa kini makam Rasulullah berada di dalam Masjid Nabawi. Akan tetapi tahukah Anda bahwa sebelum Masjid Nabawi ini diperluas, lokasi asli makam Rasulullah terletak di rumah Aisyah RA. Dimana tempat ini adalah tempat dimana Rasulullah wafat.
Di samping itu, makam Rasulullah juga bersebelahan dengan dua makam sahabatnya, yakni Abu Bakar RA dan Umar bin Khattab RA.
4. Adab Ziarah ke Makam Rasulullah
Setelah seseorang selesai beribadah di Masjid Nabawi dan berkeinginan untuk ziarah makam Nabi, maka hendaknya dia berziarah dengan penuh adab dan tenang. Kemudian, ada beberapa hal yang perlu dihindari saat melakukan ziarah, diantaranya:
- Tidak boleh berdoa meminta langsung kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sebagaimana Anda berdoa kepada Allah. Karena semua penghuni kubur seharusnya didoakan dengan doa kebaikan bukan malah untuk berdoa meminta sesuatu dari mereka.
- Tidak diperkenankan untuk melakukan ibadah thawaf mengelilingi makam nabi dengan cara mengelilingi Masjid Nabawi. Karena ibadah thawaf hanya boleh dilakukan terhadap ka’bah di Masjidil Haram.
- Tidak boleh meletakkan kedua tangan di dada saat menghadap makam nabi seperti saat shalat. Karena tindakan tersebut menunjukkan ketundukan kepada selain Allah Ta’ala.
5. Tata Cara Ziarah ke Makam Rasulullah
Setelah memahami hukum, keutamaan, lokasi, dan adab, kini kita bahas mengenai tata cara ziarah ke makam Rasulullah. Tata cara tersebut sudah dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam Al Majmu 8/254 dan juga dalam kitab Al Adzkar:
- Dalam kondisi terbaik dan bersih.
- Tidak menjadikan ziarah sebagai niat utama beribadah di Masjid Nabawi.
- Setelah selesai melakukan ibadah di Masjid Nabawi, menuju ke makam beliau dengan penuh adab.
- Mengucapkan doa yang artinya, “Ya Allah semoga shalawat terlimpah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana shalawat terlimpah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah semoga keberkahan terlimpah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Aku bersaksi bahwa Engkau (Muhammad) adalah Rasulullah yang haq. [Aku bersaksi bahwa Engkau] (Muhammad) telah menyampaikan risalah kenabian, telah menunaikan amanah, telah menasehati umat ini, dan berjihad di jalan Allah dengan sungguh-sungguh. Semoga Allah membalasmu atas apa yang telah Engkau perbuat untuk umatmu, lebih dari balasan para Nabi atas apa yang telah mereka perbuat untuk umatnya.”
- Bergeser ke arah kanan sedikit untuk mengucapkan salam kepada Abu Bakar RA.
- Bergeser lagi untuk mengucapkan salam kepada Umar bin Khattab RA.
- Mendoakan keduanya.
Itu dia kelima hal yang harus Anda ketahui sebelum akhirnya berkeinginan untuk ziarah ke makam Rasulullah. Semoga informasi ini bermanfaat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai haji dan umroh, Anda bisa mengunjungi lama website kami, Luthfi Sajadah!
Selain itu, Luthfi Sajadah juga menawarkan oleh-oleh haji Jogja. Jadi, jika Anda ingin fokus beribadah di Mekkah tanpa mengkhawatirkan oleh-oleh untuk dibagikan kerabat terdekat, Anda bisa memesannya dari kami. Kami senantiasa siap melayani pesanan Anda!