Tata Cara Umroh – Umroh merupakan salah satu ibadah mulia yang telah diberikan tuntunannya oleh Rasulullah salallahu’alayhi wa sallam. Sehingga saat ini kaum Muslimin hanya tinggal mengikuti tahap demi tahap dari panduan umroh yang diberikannya. Salah satu yang membuat ibadah umroh diterima Allah juga mengikuti tata cara umroh yang dicontohkan Rasulullah (ittiba’).

Syarat Umroh

Jika Anda memutuskan untuk menjalankan rangkaian ibadah haji kecil, pastikan Anda memenuhi syarat-syaratnya. Berikut ini adalah syarat-syarat umroh yang harus dipenuhi. 

  1. Beragama Islam
  2. Sudah baligh dan berakal sehat
  3. Merdeka 
  4. Mampu secara baik dalam kesehatan, kendaraan, bekal, dan biaya
  5. Memiliki mahram (khusus untuk wanita)

Baca juga : Makna Ibadah Haji

Tata Cara Umroh

Ilustrasi Tata Cara Umroh, Sumber : haramaintour.com

Memahami tata cara umroh sangatlah penting. Tujuannya agar saat beribadah menjadi lebih khusyuk. Berikut ini adalah beberapa tata cara pelaksanaan ibadahnya.

1. Persiapan

Di antara persiapan umroh, tata cara umroh yang pertama dilakukan adalah membersihan diri dari kotoran dan najis, yakni: mandi junub (mandi besar), menggunakan wewangian terbaik, memotong kuku, menipiskan kumis, mencukur bulu ketiak juga bulu kemaluan, dan mengenakan pakaian ihram baik untuk laki-laki mau pun perempuan.

Pakaian ihram bagi laki-laki berupa dua lembar kain lebar untuk menutupi pundak dan bagian bawah panggul seperti layaknya sarung. Sedangkan, pakaian untuk perempuan memakai pakaian yang telah disyari’atkan yang menutupi seluruh tubuhnya.

2. Berniat Ihrom

Tata cara umroh kedua ialah Miqot, merupakan tempat yang ditentukan Rasulullah salallahu‘alayhi wa sallam untuk jamaah berucap ihram pertama, bagi yang punya niatan haji atau umroh.

Jika ada yang melewati miqot tanpa beihram (dengan sengaja), wajib kembali lagi dan berihram dari tempat tersebut. Jika tidak, maka baginya damm (denda) dengan menyembelih satu ekor kambing dan disalurkan pada orang-orang miskin di Mekkah.

3. Menuju Mekkah

Setelah mengucap talbiah umroh di miqot seperti pada poin di atas, dilanjutkan dengan membaca dan memperbanyak talbiah, sambil mengeraskan suara bagi laki-laki dan lirih bagi perempuan hingga tiba di Mekkah.

“Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak”.

Artinya: Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.

4. Melakukan Thawaf

Ilustrasi Thawaf, Sumber : bincangsyariah.com

Sesampainya di Makkah, ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan, seperti setelah memasuki Masjidil Haram, jamaah bisa ke Hajar Aswad. Sambil menghadap ke Hajar Aswad sambil membaca “Allahu Akbar” atau “Bismillah Allahu Akbar” lalu mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya.

Jika tidak memungkinkan untuk menciumnya, maka cukup dengan mengusapnya, lalu mencium tangan yang mengusap hajar Aswad, atau dengan isyarat dengan tangan dari jauh, tanpa menciumnya.

Aktivitas lainnya yaitu Thawaf dan Rukun Yamani. Rangkaian aktivitas thawaf umroh tersebut dilakukan 7 putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad pula. Saat proses tersebut, juga disunnahkan berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama dan berjalan biasa pada 4 putaran terakhir.

Disunnahkan pula mengusap Rukun Yamani pada setiap putaran thawaf. Namun tidak dianjurkan mencium rukun Yamani. Apabila tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka tidak perlu memberi isyarat dengan tangan.

5. Menuju Maqam Ibrahim

Usai melakukan thawaf, jamaah bisa langsung menghampiri Maqam Ibrahim. Setelah thawaf, jamaah diperintahkan menutup kedua pundaknya dengan kain ihram, sambil menuju ke Maqam Ibrahim. Maqam Ibrahim bukan merupakan kuburan, tetapi merupakan tempat berdiri Nabi Ibrahim ‘alaihis salam ketika membangun Ka’bah.

Saat di jalan menuju ke Maqam Ibrahim, jamaah disunahkan membaca:

“Wattakhodzu mim maqoomi ibroohiima musholla”

Artinya: Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat (QS. Al Baqarah: 125)

Sesampainya di Maqam Ibrahim, jamaah diperintahkan untuk sholat sunnah thawaf 2 raka’at di belakang Maqam Ibrahim. Saat mengerjakan sholat tersebut, raka’at pertama setelah membaca surat Al Fatihah, membaca surat Al Kaafirun dan pada raka’at kedua setelah membaca Al Fatihah, membaca surat Al Ikhlas.

Setelah jamaah sholat, disunnahkan minum air zam-zam yang disediakan di sana, lalu kembali ke Hajar Aswad dengan bertakbir dan mengusapnya juga menciumnya kembali.

6. Melakukan Sa’i

Ilustrasi Sa’i, Sumber : esqtours.com

Tempat selanjutnya yang harus dikunjungi ialah Bukit Shafa dan Marwa, untuk melakukan sa’i. Sa’i merupakan berlari-lari kecil antara kedua bukit tersebut. Saat di Bukit Shafa, jamaah diperintahkan untuk naik ke atas bukit, lalu menghadap Ka’bah dari atas.

Apa yang jamaah kerjakan di Bukit Shafa, maka disunnahkan pula dikerjakan di Bukit Marwa, setelah jamaah berlari kecil antara dua bukit tersebut.

7. Bertahalul

Setelah sa’i, tata cara umroh selanjutnya ialah para jamaah diperintahkan bertahalul. Tahalul merupakan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul, dan yang mencukur gundul itulah yang lebih afdhal.

Adapun bagi wanita, cukup dengan memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari. Tahalul menjadi ritual penutup ibadah umroh. Oleh karenanya, jamaah diperbolehkan kembali mengerjakan hal-hal yang tadinya dilarang ketika dalam keadaan ihram.

Demikianlah ulasan mengenai panduan umroh yang luthfisajadah.com rangkum. Semoga bisa membantu Anda dalam menjalankan tata cara umroh sesuai dengan sunnah.

Leave a Reply